 |
Novel Re: dan peRempuan by Maman Suherman |
Identitas Novel
Penulis: Maman Suherman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 340
Penyunting: Pax Benedanto
Ilustrasi Isi: Hayuning Sumbadra
Desainer Sampul & Isi: Teguh Tri Erdyan
ISBN: 9786024815615
ISBN Digital: 9786024815622
Fakta Menarik
Sebelum menjadi sebuah novel oleh Maman Suherman, kisah Re: ini merupakan bahan skripsi beliau di Program Studi Kriminologi UI, lho.
Mari Kita Ulas
Re: dan PeRempuan – menceritakan kisah tentang dunia pelacuran, lebih tepatnya pelacur lesbian. Re: yang kerap dipanggil Rere, terlahir dari keluarga disfungsional yang ia tidak tahu ayahnya siapa. Sejak umur 10 tahun, sang ibu meninggal dunia dan ia diasuh oleh neneknya. Kehidupan Re: dengan minimnya didikan orang tua, semakin rumit. Re: hamil di luar nikah, begitu pula dengan ayah dari anak di kandungannya, ia tidak tahu laki-laki mana yang menghamilinya. Karena ia takut, ia memutuskan kabur dari rumah dan melanjutkan kehidupan di Jakarta.
Saat tiba di Jakarta, dengan kondisi perut yang semakin membesar, seorang perempuan yang (ia kira) baik membantunya, bernama Mami Lani. Mami Lani membantu dan membayarkan Re: pada proses kelahiran hingga kebutuhan-kebutuhan bayinya. Namun, hal-hal baik itu tidak berlangsung lama. Baru saja sang bayi, yang bernama Melur yang berumur tiga bulan, Re: diminta melunaskan hutang-hutang kepada Mami Lani dengan cara menjadi pelacur lesbian. Dan dari sinilah kisah gelap kehidupan Re dimulai.
Maman Suherman, pada saat itu yang sedang mengenyam pendidikan semester akhir sebagai mahasiswa kriminologi, mengangkat isu dan kehidupan gelap pelacuran dari sudut pandang kriminologi pada skripsinya. Maman Suherman, sepanjang bersama dengan Re: ia bertugas sebagai sopir ketika Re: dipesan atas pelayanan PSK.
PeRempuan – pada bab ini, kita diceritakan mengenai kehidupan Melur dari sudut pandang Maman. Melur tumbuh menjadi perempuan cerdas dan kuat. Ia mengenyam pendidikan hingga ke negara Sakura. Di bab ini kita disuguhkan bagaimana perjalanan Melur mencari kebenaran yang telah ditimbun puluhan tahun dan perjalanannya dalam memperjuangkan keadilan.
Bagaimana nasib Re: dengan gelapnya kehidupan pelacuran Ibukota? Mengapa Melur memperjuangkan keadilan sepanjang hidupnya?
Opini Kami
ππ»♂️Wahhh ini novel yang wah. Bukan hanya sebatas novel, data-data di dalam novel ini juga jelas dari mana dan kemananya karena memang inilah yang diriset oleh Kang Maman buat skripsinya. Dalam substansinya novel ini juga jelas ngasih aku banyak ilmu baru mulai dari yang memang ilmiah seperti ilmu kriminologi victimology yang membahas teori presipitasi korban, gaya hidup, tempat menyimpang, dan aktivitas rutin dari viktimologi untuk memandu penelitian dan studi korban kejahatan bahkan sampai istilah-istilah nyeleneh yang digunakan di dunia pelacuran.
Cerita pada segmen Melur juga bagus banget, apalagi Kang Maman memang sudah biasa menulis sehingga tulisannya banyak memakai kiasan dan tentunya membuat penyampaian cerita jadi lebih indah. Walaupun ujungnya Melur melakukan balas dendam, namun menurutku itulah konklusi yang yakin Melur ambil setelah kurang lebih 26 tahun dia tidak mengetahui siapa Ibu kandungnya.
ππ»♀️Novel ini sangat sangat memberikan kita insight mengenai berbagai hal. Ada yang mengenai dunia pelacuran, seksualitas, sisi gelap artis dan pejabat, sampai tentang agama dan akidah. Selain itu, novel ini betul-betul dikemas apa adanya (aku menemukan beberapa kesalahan penulisan nama panggil, but it’s ok). Aku betul-betul merekomendasikan novel ini at least untuk dibaca sekali aja, agar pandangan kita tentang dunia bisa lebih terbuka.
Ada satu hal yang sangat aku highlight, di novel ini dipaparkan bahwa dari sudut pandang kriminologi, pelacur atau PSK terdapat di spektrum yang sama dengan koruptor. Namun, nasib PSK dan koruptor di mata masyarakat bagai langit dan bumi. PSK dipandang menjadi sampah masyarakat yang sangat kotor sedangkan pejabat korup sangat dihormati dan disegani.
English Version | πΊπΈ
Fun Fact!
Before it became a novel by Maman Suherman, the story of Re: was the material for his thesis in the UI Criminology Study Program.
Here Comes the Review!
Re: dan PeRempuan – tells the story of the world of prostitution, more precisely lesbian prostitutes. Re: who is often called Rere, was born into a dysfunctional family whose father she does not know. At the age of 10, her mother passed away and she was raised by her grandmother. Re:'s life, with its lack of parental upbringing, became increasingly complicated. Re: became pregnant out of wedlock, as well as the father of the child in her womb, she did not know which man had impregnated her. Because she was afraid, she decided to run away from home and continue her life in Jakarta.
When she arrived in Jakarta, with a growing belly, a kind woman helped her, named Mami Lani. Mami Lani helped and paid for Re: the birth and the baby's needs. However, the good things did not last long. Just as the baby, named Melur, was three months old, Re: was asked to repay her debts to Mami Lani by becoming a lesbian prostitute. And this is where the dark story of Re's life begins.
Maman Suherman, at that time in his final semester as a criminology student, raised the issue and the dark life of prostitution from a criminological perspective in his thesis. Maman Suherman, during his time with Re: he served as a driver when Re: was booked for prostitution services.
PeRempuan – In this chapter, we are told about Melur's life from Maman's perspective. Melur grew up to be a smart and strong woman. She received an education all the way to Sakura country. In this chapter, we are presented with Melur's journey to find the truth that has been hoarded for decades and her journey in fighting for justice.
What is the fate of Re: with the dark life of prostitution in the capital? Why has Melur fought for justice all her life?
Nick and Nora’s Mind
ππ»♂️Wow, this is a great novel. Not only is it a novel, the data in this novel is also clear where it comes from and where it goes because this is what Kang Maman researched for his thesis. In substance, this novel also clearly gives me a lot of new knowledge ranging from scientific ones such as the science of criminology victimology which discusses the theory of victim precipitation, lifestyles, deviant places, and routine activities of victimology to guide research and study of crime victims to even the odd terms used in the world of prostitution.
The story in the Melur segment is also really good, especially since Kang Maman is used to writing so his writing uses a lot of allusions and of course makes the storytelling more beautiful. Although in the end Melur took revenge, I think that was the conclusion that Melur was sure to take after approximately 26 years she did not know who her biological mother was.
Instagram: @thebooksofours
Threads: @thebooksofours
X: @thebooksofours
Comments
Post a Comment