#NickReads
 |
Novel Si Anak Kuat by Tere Liye |
Identitas Buku
Penulis: Tere Liye
Penerbit: PT Sabak Grip Nusantara
Halaman: 425 halaman
ISBN: 978-623-95545-9-0
Genre: Fiction, Slice of Life, Children, Family
Fakta Menarik!
Tahukah kamu, novel “Si Anak Kuat” sebelumnya berjudul “Amelia,” nama tokoh utama dari novel ini.
Mari Kita Ulas!
Si Anak Kuat — Amelia, adalah anak Bapak dan Mamak paling terakhir atau biasa kita sebut ‘anak bungsu.’ Pada awalnya Amelia—-yang kerap dipanggil Amel oleh orang terdekatnya ini, tidak menyukai bahwa dirinya ditakdirkan sebagai anak bungsu. Alasan dia tidak suka sebagai anak bungsu adalah karena anak bungsu selalu dikaitkan dengan tradisi kampung ‘menunggu rumah’ atau artinya anak bungsu tidak bisa atau tidak diperbolehkan untuk mengemban pendidikan yang jauh dan harus menjaga kedua orang tuanya di kampung. Terlebih lagi dua kakak Amel yaitu Pukat dan Burlian sering menggoda dan mengolok dirinya tentang ‘anak bungsu’ ini, jadilah dia makin kesal dengan takdirnya.
Singkat cerita, Amelia akhirnya menerima dirinya sebagai anak bungsu karena Bapak dan Mamak mengizinkan anak-anaknya untuk mengemban pendidikan setinggi-tingginya ke luar kampung. Amelia yang saat itu masih duduk di bangku sekolah dasar terpacu untuk menemukan cita-citanya. Perjalanan Amel menemukan cita-citanya dipenuhi banyak sekali keseruan dan petualangan, mulai dari pergi sekolah yang menyenangkan dengan Pak Bin, bercengkrama dengan teman-teman sebangku seperti Maya, Norris, dan Tambusai, bertualang ke hutan dengan Paman Unus dan bahkan menanam kopi untuk kesejahteraan kampung.
Jadi apa cita-cita dari seorang anak bungsu bernama Amelia ini?
Opini Nickππ»♂️
Harusnya jika sesuai urutan aku baca novel ini terlebih dahulu sebelum novel “Si Anak Spesial.” Topik cerita utamanya sama yaitu menceritakan tokoh utama di masa kanak-kanak hingga akhirnya mereka dapat mencapai cita-citanya. Berbeda dari “Si Anak Spesial” isu yang diangkat di sini adalah isu sosial ‘anak bungsu’ yang biasanya anak bungsu selalu dijadikan ‘korban’ agar bisa merawat orang tuanya padahal semua anak sebenarnya sama punya kewajiban untuk merawat orang tuanya, dan inilah yang novel ini berusaha sampaikan melalui karakter Bapak dan Mamak serta Amelia. Bukan hanya itu melalui sudut pandang Amelia si anak bungsu, anak bungsu yang sering dilabeli tidak bisa melakukan apa-apa dan selalu dimanja dapat membuktikan bahwa mereka juga anak yang luar biasa bahkan terkadang melebihi anak-anak di atasnya. Alasan Amelia dijuluki sebagai anak kuat adalah karena dia punya pemahaman dan keteguhan hati yang lebih kuat daripada kakak-kakaknya. Setiap baca seri ini pasti aku nangis.
Rating dari Nick!
4,5/5 ⭐️
English Version | πΊπΈ
Fun Fact!
Did you know, the novel “Si Anak Kuat” was previously titled “Amelia,” the name of the main character of this novel.
Here Comes the Review!
Si Anak Kuat — Amelia, is the last child of Bapak and Mamak or what we call 'the youngest child'. At first Amelia, who is often called Amel by those closest to her, did not like the fact that she was destined to be the youngest child. The reason she disliked being the youngest child was because the youngest child was always associated with the village tradition of 'waiting for the house' or meaning that the youngest child could not or was not allowed to pursue a distant education and had to look after her parents in the village. Moreover, Amel's two older siblings, Pukat and Burlian, often tease and make fun of her about this 'youngest child', so she is even more upset with her fate.
Long story short, Amelia finally accepted herself as the youngest child because her father and mother allowed their children to pursue their highest education outside the village. Amelia, who was still in elementary school at the time, was motivated to find her dream. Amel's journey to find her dreams is filled with lots of excitement and adventure, from going to school with Mr. Bin, chatting with her friends like Maya, Norris and Tambusai, venturing into the forest with Uncle Unus and even planting coffee for the welfare of the village.
So what is the dream of this youngest child named Amelia?
Inside Nick’s Mindππ»♂️
I should have read this novel first before “The Special Child”. The main topic of the story is the same, which tells the main character in childhood until they can finally achieve their goals. Different from “Si Anak Spesial”, the issue raised here is the social issue of 'the youngest child', which is usually the youngest child is always used as a 'victim' so that they can take care of their parents even though all children actually have the same obligation to take care of their parents, and this is what this novel tries to convey through the characters of Bapak and Mamak and Amelia. Not only that, through the point of view of Amelia the youngest child, the youngest children who are often labeled as unable to do anything and are always spoiled can prove that they are also extraordinary children and sometimes even exceed the children above them. The reason Amelia is dubbed a strong child is because she has a stronger understanding and determination than her older siblings. I cry every time I read this series.
A Star From Nick!
4,5/5 ⭐️
Instagram: @thebooksofours
Threads: @thebooksofours
X: @thebooksofours
Email: itsatbo@gmail.com
Comments
Post a Comment