Skip to main content

Newest released

Bungkam Suara by J.S. Khairen #BookReview - The Books of Ours

 #NickReads Bungkam Suara by J. S. Khairen Identitas Buku Penulis: Jombang Santani Khairen Editor: Trian Lesmana Penyelia Naskah: Yayi Dewintya Desain Sampul: Withly Penata Isi: Hani Fauziyah Penerbit: PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) ISBN: 9786020529813 ISBN Digital: 9786020529820 Fakta Menarik! Novel “Bungkam Suara” ini adalah novel yang menyajikan cerita bernuansa distopian. Tentang negara yang karakteristiknya mirip Indonesia. Tahukah kamu bahwa novel ini akan mempunyai seri kelanjutannya! Mari Kita Ulas Novelnya! Bungkam Suara — Negara NKAL atau kepanjangan dari Negara Kesatuan Adat Lemunesia adalah negara yang sangat maju dalam tatanan teknologi dan keperintahannya. Pada awalnya, Negara ini memiliki kerajaan sebagai sistem pemerintah dengan raja utama sebagai pemimpin utama. Seiring berkembangnya zaman, NKAL memiliki dua sistem pemerintahan yaitu sistem kerajaan yang menyisakan hanya raja utama sebagai pemimpin utama dan Pemangku Adat sebagai pemimpin perwakilan u...

The Good Son by Jeong You-Jeong #BookReview - The Books of Ours

 #NickReads 

Novel The Good Son by Jeong You-Jeong

Identitas Buku
Penulis: Jeong You-Jeong
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Iingliana
Desain & Ilustrasi Sampul: Martin Dima
ISBN: 9786020622569
ISBN Digital: 9786020622576
Genre: Thriller, Mystery, Horror, Psychological Thriller

Fakta Menarik!
Tahukah kamu, novel “The Good Son” ini memiliki karakter utama laki-laki yang dibuat sedemikian rupa kompleks oleh sang penulis melalui riset dan konsultasi kepada psikolog dan reporter agar karakter tersebut terasa lebih nyata. 

Mari Kita Ulas!
Anak Teladan — Han Yu-Jin merupakan anak kedua dari dua bersaudara lelaki, dia memiliki penyakit epilepsi yang diidapnya sejak kecil. Penyakitnya tersebut seringkali kambuh seperti saat ibadah di gereja, saat Yu-Jin mengikuti kompetisi renang dan dalam kehidupan sehari-harinya, karena itu Yu-Jin menjalani terapi obat khusus agar penyakit epilepsinya tidak kambuh. Pada suatu hari Yu-Jin sengaja tidak meminum obat yang diberikan untuknya, anehnya dia malah ketagihan untuk epilepsi, menurutnya pada saat dirinya tidak terpengaruh obat-obatan (saat epilepsinya akan kambuh) semua indra pada tubuhnya menajam penglihatannya semakin jelas, penciumannya semakin tajam dan meluas, dan pendengarannya semakin tajam serta peka. Karena peningkatan fisik itulah dirinya seperti terlahir kembali ke diri aslinya dan dia ketagihan untuk lepas dari terapi obatnya.

Waktu terus berlanjut, Yu-Jin semakin dewasa dan semakin tidak patuh terhadap jadwal terapi obat tersebut. Namun, anehnya epilepsi yang dia miliki malah semakin jarang kambuh justru jika dia meminum obat itu kembali dirinya semakin sering pusing dan sakit seperti obat itu menggerogotinya dari dalam. Selain obat epilepsi tersebut yang mengekang dirinya, Ibunya pun mengekang Yu-Jin untuk melakukan hal-hal yang dia ingin lakukan padahal Yu-Jin sudah berumur dewasa yaitu 26 tahun dan hal yang paling dibenci oleh Yu-Jin adalah dirinya harus kembali pulang ke rumah tidak boleh melebihi jam 9 malam. Karena ini, Yu-Jin mulai membangkang dari peraturan Ibunya dengan menyelinap keluar dari rumah untuk mencari kesenangan pribadi. Pada saat dia menyelinap dan di luar pengaruh obat, Yu-Jin merasa sangat hidup dan bebas hingga pada suatu malam dirinya tidak ingat apa yang sudah dilakukannya. Ketika pagi menjelang, Yu-Jin sudah berlumuran darah pada pakaiannya dan dia bertanya-tanya apa yang sudah terjadi pada malam tersebut. Kemudian, Yu-Jin mendengar telepon berdering dari lantai bawah. Kecurigaan melanda dirinya? Kemana Ibunya sehingga tidak mengangkat telepon? Apa terjadi sesuatu di bawah?

Kecurigaan melanda Yu-Jin, dirinya yang berlumuran darah dan tidak ada yang mengangkat telepon di bawah. Pasti sesuatu telah terjadi. Kemudian, Yu-Jin memeriksa ke bawah dan dirinya terkejut melihat Ibunya telah tergeletak tak bernyawa dengan luka besar menganga di tenggorokannya dari bawah telinga kanannya hingga telinga kiri bawah. Apa yang terjadi? Jika Yu-Jin lah yang membunuh Ibunya apa alasannya? Ada satu pertanyaan yang dirinya paling ingin ketahui, apa yang terjadi pada malam tersebut?

Opiniku
πŸ™‹πŸ»‍♂️Aku kira ini penyakit sederhana karena memang ingatannya terganggu akibat epilepsi. Tapi ternyata tidak. Novel ini sangat-sangat menyediakan cerita yang kompleks dan detail, mulai dari karakter sampingannya yang sebenarnya diceritakan sekenanya namun penting dan tentunya karakter utama Yu-Jin sebagai pembawa cerita utama, pengurai masalah utama, dan pengungkap masalah utama. 

Novel ini memang sengaja dibuat dengan sudut pandang pertama pelaku utama karena menurut penulisnya sendiri teknik ini adalah teknik yang paling ampuh agar membuat tokoh tersebut sangat nyata dan tidak terasa fiktif. Selain itu, penulis juga membuat karakter Yu-Jin dengan riset mendalam dan konsultasi dengan beberapa ahli termasuk psikolog dan reporter yang tentunya pengembangan dalam alur cerita sangatlah baik dan terstruktur. 

Kita lihat dari konsep penulisannya, alur cerita sengaja dibuat membingungkan dan agak lompat namun runut karena memang sosok Yu-Jin digambarkan sebagai manusia yang mengalami transisi dari mangsa ke predator atau dari manusia biasa ke pembunuh. Karena ini, Yu-Jin dibuat seolah kebingungan dengan dirinya sendiri, menurutku teknik ini pun sukses menyembunyikan misteri dari alur cerita di dalam novel ini. 

Buah dari konsultasi dengan psikolog juga sangat terlihat nyata, kita bisa lihat dari deskripsi karakter Yu-Jin yang kompleks untuk mengenal dirinya sendiri bahkan sebenarnya jika kita lihat menggunakan sudut pandang kita, kita akan menyadari bahwa karakter Yu-Jin memang banyak yang “nyeleneh” dan terindikasi sebagai psikopat dari dirinya sejak kecil. 

Menurutku juga, bukan hanya Yu-Jin namun Kakaknya yaitu Yu-Min pun memiliki sisi psikopatnya sendiri yang terbukti saat mereka berdua sedang memainkan permainan Survival dan tanpa ragu menembak dan mengetapel adiknya sendiri dengan peluru batu hingga Yu-Jin berdarah. Tapi memang di dalam novel ini yang perlu digaris-bawahi adalah Yu-Jin tidak langsung menjadi psikopat melainkan ada prosesnya terlebih dahulu dan salahnya dari Ibu Yu-Jin ketika dia telah terlihat melakukan perbuatan menyimpang hal tersebut malah dibiarkan saja oleh Ibunya, maka bertumbuhlah terus perasaan menyenangkan yang salah tersebut.


Rating dariku!
5/5⭐️

English Version | πŸ‡ΊπŸ‡Έ

Fun Fact!
Did you know, “The Good Son” novel has a male main character who is made complex by the author through research and consultation with psychologists and reporters to make the character feel more real. 

Here Comes the Review!
The Good Son – Han Yu-Jin is the second of two sons, he has had epilepsy since childhood. The disease often recurs such as during church services, when Yu-Jin participates in swimming competitions and in his daily life, therefore Yu-Jin undergoes special drug therapy so that his epilepsy does not recur. One day Yu-Jin deliberately did not take the medicine given to him, strangely he was even addicted to epilepsy, according to him when he was not affected by drugs (when his epilepsy would relapse) all the senses in his body sharpened his vision was clearer, his smell was sharper and wider, and his hearing was sharper and more sensitive. Because of these physical improvements, he feels like he has been reborn into his original self and he is addicted to being off his medication.

As time went on, Yu-Jin grew older and became less and less compliant with the drug therapy schedule. However, strangely, his epilepsy relapsed less and less, but if he took the medicine again he would get dizzy and sick more often as if the medicine was eating away at his from the inside. In addition to the epilepsy medication that restrained him, his mother also restrained Yu-Jin from doing the things he wanted to do even though Yu-Jin was already an adult at 26 years old and the thing that Yu-Jin hated the most was that he had to return home no later than 9 pm. Because of this, Yu-Jin began to disobey his mother's rules by sneaking out of the house to seek personal pleasure. When he was sneaking around and under the influence of drugs, Yu-Jin felt so alive and free that one night he couldn't remember what he had done. When morning came, Yu-Jin had blood on his clothes and he wondered what had happened that night. Then, Yu-Jin heard the phone ringing from downstairs. He was very suspicious, where was his mom that she didn't pick up the phone? Did something happen downstairs?

Suspicion struck Yu-Jin, his bloodied self and no one picking up the phone downstairs. Something must have happened. Later, Yu-Jin checked downstairs and was shocked to see his mother lying lifeless with a large gaping wound in her throat from below her right ear to her lower left ear. What had happened? If Yu-Jin was the one who killed his mother, what was the reason? There was one question he wanted to know the most, what happened that night?

Inside Nick’s Mind
πŸ™‹πŸ»‍♂️ I thought it was a simple illness because his memory was impaired due to epilepsy. But it wasn't. This novel provides a very, very complex and detailed story, starting from the side characters who are actually told casually but are important and of course the main character Yu-Jin as the main storyteller, the main problem solver, and the main problem solver. This novel is deliberately made with the first point of view of the main character because according to the author himself, this technique is the most effective technique to make the character very real and not feel fictional. 

In addition, the author also created Yu-Jin's character with in-depth research and consultation with several experts including psychologists and reporters, which of course developed the storyline very well and structured. We can see from the writing concept, the storyline is deliberately made confusing and somewhat jumping, but it is because the figure of Yu-Jin is described as a human being who is experiencing a transition from prey to predator or from ordinary people to killers. 

Because of this, Yu-Jin is made to seem confused with himself, I think this technique also successfully hides the mystery of the storyline in this novel. The fruit of consulting with a psychologist is also very apparent, we can see from the description of Yu-Jin's character who is complex to know himself, in fact if we look at it using our point of view, we will realize that Yu-Jin's character is indeed a lot of “odd” and indicated as a psychopath from his childhood. In my opinion too, not only Yu-Jin but her brother Yu-Min also has his own psychopathic side which is evident when the two of them are playing a Survival game and without hesitation shoot and catapult their own sister with stone bullets until Yu-Jin bleeds. 

But indeed in this novel what needs to be underlined is that Yu-Jin does not immediately become a psychopath but there is a process first and it is the fault of Yu-Jin's mother when she has been seen doing deviant actions it is even left alone by his mother, so it continues to grow the wrong feelings of fun.

A Star From Us!
5/5⭐️

Instagram: @thebooksofours
Threads: @thebooksofours
X: @thebooksofours

Comments