Skip to main content

Newest released

Jini Jinny by Jeong You Jeong #BookReview - The Books of Ours

 #NickReads Jini Jinny by Jeong You Jeong Identitas Buku Penulis: Jeong You Jeong  Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Penerjemah: Iingliana Editor: Juliana Tan Ilustrasi: Martin Dima  ISBN: 9786020678269 ISBN digital: 9786020678276 Genre: Fiction, Mystery Fakta Menarik! Novel Jini Jinny adalah novel yang terinspirasi dari kisah Ibunya sendiri yang berjuang melawan penyakit di ICU dalam kondisi koma. Jeong You Jeong pun bertanya-tanya kemana kah jiwa Ibunya pada saat dirinya mengalami koma. Maka dari itu tokoh utama (Jini) dalam novel ini juga mengalami hal yang sama. Mari Kita Ulas! Jini Jinny — Cerita dimulai ketika Jini, seorang pengasuh serta asisten profesor pada bidang penangkaran primata (seperti simpanse dan sejenisnya) berada di Kamp Wamba di daerah Kinshasa. Pada saat itu Jini yang sedang mencari oleh-oleh karena penerbangannya ditunda dilanda badai yang sangat besar, kemudian Jini mencari tempat untuk berteduh dan bertemulah dirinya dengan sebuah toko dan otomatis...

The Tokyo Zodiac Murders by Soji Shimada #BookReview - The Books of Ours

#NickReads

Novel the Tokyo Zodiac Murders

Identitas Buku
Penulis: Soji Shimada
Penerbit: Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Barokah Ruziati
Desain dan Ilustrasi Cover: Martin Dima
Editor: Tanti Lesmana
Tebal Buku: 360
ISBN: 9789792285918
ISBN Digital: 9786020639017

Fakta Menarik!
Soji Shimada, penulis dari novel “The Tokyo Zodiac Murders” yang lahir pada tanggal 12 Oktober 1948 dan pernah mendirikan penghargaan novel misteri amatir, yaitu Penghargaan Misteri Fukuyama Kota Mawar dan Penghargaan Misteri Soji Shimada Taiwan. 

Mari Kita Ulas Novelnya!
Pembunuhan Zodiak Tokyo — Cerita diawali oleh surat wasiat (pengakuan) dari seorang seniman yang bernama Heikichi. Dalam suratnya, Heikichi menulis asal-usul dirinya dan mimpinya yaitu menciptakan karya seni megah persembahan hidup terakhirnya yaitu “Azoth.” Heikichi adalah seorang pria yang bekerja sebagai seniman khususnya melukis yang memiliki banyak anak perempuan yaitu Kazue, Tomoko, Akiko, Tokiko, dan Yukiko yang merupakan peranakan dari dirinya dengan dua orang perempuan sebagai istri yaitu Tae sebagai istri pertama dan Masako sebagai istri kedua. Dalam kehidupannya mereka tinggal bersama dalam suatu rumah besar kecuali Tae—istri pertama Heikichi, yang meninggalkan rumah setelah perceraian. Sebagai seniman, Heikichi memiliki ruangan studio sendiri baginya untuk membuat sebuah karya. Studio tersebut adalah sebuah rumah dua lantai yang dibangun menjadi rumah satu lantai (tidak ada lantai kedua) sehingga atap rumahnya tinggi terlihat ke atas, dan di sinilah Heikichi biasa mengurung dirinya untuk membuat sebuah karya lukisan. 

Pada isi surat wasiat tersebut Heikichi sangat ingin mempersembahkan karya terakhirnya–Azoth atau yang dia sebut sebagai seorang “Dewi,” sebelum dirinya mati. Azoth sendiri bukanlah sebuah karya lukisan yang biasa Heikichi buat, namun Azoth adalah sebuah manekin manusia yang dia sebut sebagai perlambangan kesempurnaan. Namun, pada karya terakhirnya ini ada yang berbeda dari biasanya, dia ingin membuat Azoth dari bagian-bagian tubuh manusia sungguhan! Dalam surat wasiatnya Heikichi menyebutkan bahwa syarat untuk membuat Azoth adalah bagian-bagian tubuh utama seperti kepala, dada, perut, pinggul, paha, dan kaki dari perempuan perawan dengan lambang zodiak tertentu seperti kepala harus melambangkan Aries, dada yang diganti oleh payudara harus melambangkan Cancer, perut harus melambangkan Virgo, Pinggul yang diganti dengan rahim harus melambangkan Scorpio, paha harus melambangkan Sagitarius, kaki harus melambangkan Aquarius. Kebetulan menyergap Heikichi secara menggembirakan, karena bagian-bagian tubuh dengan syarat tersebut terdapat pada anak-anak perempuan dan keponakannya! 

Namun, pada suatu saat seorang anak perempuan Heikichi menemukan pria tersebut telah mati dengan luka pada bagian kepala. Selang beberapa bulan dari kematian Heikichi anak-anak perempuan Heikichi dan keponakannya mati terbunuh dengan bagian tubuh yang hilang sesuai surat wasiat Heikichi. Siapa yang membunuh mereka? Apakah Heikichi sebenarnya belum mati?

Opini Kami!
🙋🏻‍♂️ Menurutku ini novel murder mystery dengan nuansa yang berbeda. Yang aku sadari adalah novel ini naskah oriented banget. Dari perkenalan tokohnya di awal (penjabaran di awal novelnya) itu beneran seperti naskah drama, ditambah di tengah-tengah novel ada intermeso dari sang penulis yaitu Soji Shimada yang mendiskusikan dengan kita bagaimana progress kita dalam menganalisis petunjuk-petunjuk kecil dari cerita dan hal ini membuatku terasa ngobrol sama penulisnya langsung. 

Kita masuk ke ceritanya, tentunya karena ini merupakan sebuah kasus yang sudah tidak terungkap selama 40 tahun jadi kita bakal dikasih petunjuk yang benar-benar kecil. Pembunuhnya hebat banget punya pemikiran yang sebenernya sederhana dalam menutupi jejaknya tapi yah tentunya bisa tidak terpikirkan oleh orang lain. Sebenernya aku berharap bahwa novel ini lebih ke arah lebih psikopat (maafkan saya) atau dalam konteks ceritanya “Azoth” jadi dibuat oleh sang pembunuh, karena menurutku akan sangat lebih mencengangkan dan dramatis lagi kalau hal tersebut terjadi. Namun tentunya ada kekurangan yang bisa dirasakan ketika baca novel ini, salah satunya adalah menurutku sang penulis belum memberitahu petunjuk untuk kita bisa analisis dan berpikir karena setiap petunjuk digagas dan ditemukan topik dari dialog atau alur melebar jadi petunjuk tadi terasa kabur dan terlupakan, yah tapi mungkin itulah cara penulis agar kita tidak mudah menebak siapa pelaku pembunuhan tersebut. Anyway, novel ini cocok buat kamu yang sangat suka detail dan kalau bisa dicatat.
 

Rating dari Kami!
5/5⭐️

English Version | 🇬🇧

Fun Fact!
Soji Shimada, the author of the novel “The Tokyo Zodiac Murders” who was born on October 12, 1948 and has established amateur mystery novel awards, namely the Rose City Fukuyama Mystery Award and the Taiwan Soji Shimada Mystery Award.

Here Comes the Review!
The Tokyo Zodiac Murder — The story begins with a will (confession) from an artist named Heikichi. In his letter, Heikichi writes of his origins and his dream of creating a magnificent work of art as his last living offering, “Azoth.” Heikichi was a man who worked as an artist specializing in painting who had many daughters namely Kazue, Tomoko, Akiko, Tokiko, and Yukiko who were the offspring of him with two women as wives namely Tae as the first wife and Masako as the second wife. They lived together in a large house except for Tae—Heikichi's first wife, who left home after a divorce. As an artist, Heikichi had his own studio space for him to create works. The studio was a two-story house that was built into a one-story house (no second floor) so that the roof was high up, and this is where Heikichi used to lock himself up to create his paintings.

In the will, Heikichi really wanted to present his last work-Azoth or what he called a “Goddess,” before he died. Azoth itself is not a painting that Heikichi usually makes, but Azoth is a human mannequin that he calls a symbol of perfection. However, in his last work, there was something different from usual, he wanted to make Azoth from real human body parts! In his will Heikichi mentions that the requirements for making Azoth are the main body parts such as head, chest, abdomen, hips, thighs, and legs of virgin women with certain zodiac signs such as the head must symbolize Aries, the chest replaced by breasts must symbolize Cancer, the abdomen must symbolize Virgo, the hips replaced by the uterus must symbolize Scorpio, the thighs must symbolize Sagittarius, the legs must symbolize Aquarius. Coincidence struck Heikichi happily, as the required body parts were found on his daughters and nieces!

However, one day Heikichi's daughter found him dead with a head wound. A few months after Heikichi's death, Heikichi's daughter and nephew were killed with missing body parts according to Heikichi's will. Who killed them? Is Heikichi actually not dead?

Inside Nick’s Mind
🙋🏻‍♂️ I think this is a murder mystery novel with a different feel. What I realized is that this novel is very script-oriented. From the introduction of the characters at the beginning (the description at the beginning of the novel) it's really like a drama script, plus in the middle of the novel there is an intermezzo from the author, Soji Shimada, who discusses with us how we are progressing in analyzing small clues from the story and this makes me feel like chatting with the author directly. 
We get into the story, of course, because this is a case that has not been solved for 40 years so we will be given really small clues. The killer is really good at thinking of simple ways to cover his tracks but of course, it would be unthinkable for anyone else. I actually wish that this novel was more psychopathic (forgive me) or in the context of the story “Azoth” was made by the murderer, because I think it would be even more astonishing and dramatic if that happened. But of course there are shortcomings that can be felt when reading this novel, one of which is that I think the author has not told clues for us to be able to analyze and think because every clue is initiated and found the topic of the dialog or the plot widens so that the clue feels blurred and forgotten, well but maybe that's the author's way so that we don't easily guess who the murderer is. Anyway, this novel is suitable for those of you who really like details and if you can take notes.

A Star From Nick!
5/5⭐️

Instagram: @thebooksofours
X: @thebooksofours
Threads: @thebooksofours

Comments