Skip to main content

Newest released

Bungkam Suara by J.S. Khairen #BookReview - The Books of Ours

 #NickReads Bungkam Suara by J. S. Khairen Identitas Buku Penulis: Jombang Santani Khairen Editor: Trian Lesmana Penyelia Naskah: Yayi Dewintya Desain Sampul: Withly Penata Isi: Hani Fauziyah Penerbit: PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) ISBN: 9786020529813 ISBN Digital: 9786020529820 Fakta Menarik! Novel “Bungkam Suara” ini adalah novel yang menyajikan cerita bernuansa distopian. Tentang negara yang karakteristiknya mirip Indonesia. Tahukah kamu bahwa novel ini akan mempunyai seri kelanjutannya! Mari Kita Ulas Novelnya! Bungkam Suara — Negara NKAL atau kepanjangan dari Negara Kesatuan Adat Lemunesia adalah negara yang sangat maju dalam tatanan teknologi dan keperintahannya. Pada awalnya, Negara ini memiliki kerajaan sebagai sistem pemerintah dengan raja utama sebagai pemimpin utama. Seiring berkembangnya zaman, NKAL memiliki dua sistem pemerintahan yaitu sistem kerajaan yang menyisakan hanya raja utama sebagai pemimpin utama dan Pemangku Adat sebagai pemimpin perwakilan u...

Timun Jelita #BookReview - The Books of Ours

 #NoraReads

Novel Timun Jelita


Identitas Buku

Penulis: Raditya Dika

Editor: Resita Febiratri, Raisa Wulan

Desain sampul: Agromedia Group

Penerbit: Gagas Media

ISBN: 978-623-493-303-1


Fakta Menarik!

Kegiatan pentas seni sekolah anak Raditya Dika mengharuskan dia untuk berpartisipasi dalam pementasan tersebut. Dari pementasan itu, Radit mendapat bagian memainkan gitar. Penampilan dan permainan gitar itulah yang mengantarkannya pada penulisan novel dan lagu dari band Timun Jelita. Sebelumnya, Radit hanya ingin menulis lagu, namun, mengetahui bahwa branding image Raditya Dika merupakan seorang penulis, dia pun menulis novel Timun Jelita yang menjadi jembatan atas lagu-lagu yang ia buat. 


Mari Kita Ulas

Timun Jelita – Premis ceritanya sederhana yang dikemas dalam 171 halaman, tentang seorang akuntan freelance yang bernama Timun. Pada suatu ketika Timun teringat kembali hobi yang telah lama tertimbun setelah melihat gitar ayahnya, Fender Mustang. Keinginan Timun untuk kembali ngeband tiba-tiba muncul, apalagi ia sebetulnya punya lagu yang telah lama ia tulis. Setelah membulatkan tekad untuk kembali ngeband, ditelepon-lah teman-teman SMA Timun. Namun, sayangnya tidak ada satupun temannya yang bisa merealisasikan hal tersebut. Sempat terkubur keinginan kembali ngeband, hingga Timun bertemu dengan Jelita, saudara-nya yang terpaut umur cukup jauh. Mulailah kisah pendirian band Timun Jelita dari sini. Awalnya, Jelita tidak langsung setuju untuk masuk ke dalam band dikarenakan masih ada trauma masa lalu. Namun, Timun bisa memahami dan meyakinkan Jelita untuk bergabung dengannya. Berawal dari pementasan kecil hingga berusaha membuat showcase sendiri telah dicoba Timun Jelita tempuh. 

Namun, apakah band Timun Jelita berhasil membuat showcase? 


Opiniku

Ceritanya bagus, memberikan gambaran bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar apa yang kita inginkan. Timun, yang sudah tidak lagi muda dengan bermodal keinginan dan gitar ayahnya berhasil mewujudkan impiannya untuk membuat sebuah band. Jelita, yang punya trauma masa lalu berusaha mengubur dan mengajarkan kita apa arti kata maaf. Di samping itu, ada kisah mengharukan tentang apa arti cinta sejati, seperti Timun dan istrinya, Putri. 

Jujur, buatku pada saat membaca bukunya aku punya secercah ekspektasi komedi sebagaimana Raditya Dika mengemas komedi ke dalam buku. Namun, novel ini tidak bertajuk humor memang walaupun penulisnya komedian. Juga, sejujurnya aku expecting masalah yang lebih rumit untuk dihadapi dua pemeran utama, Timun dan Jelita. Tapi, again novel ini memang diringkus seringan mungkin, jadi plot ceritanya lumayan datar saja. Novel ini cocok untuk kalian yang ingin punya motivasi untuk melakukan hal yang kalian kira sudah terlambat untuk dilakukan di usia kalian sekarang, as a plus novel ini hanya berisikan 170-an halaman yang mana bisa banget nih untuk kalian selesaikan sehari. 


Rating dariku!

4/5 ⭐️


English Version | πŸ‡ΊπŸ‡Έ


Fun Fact!

Raditya Dika’s kid’s school was holding an art performance, and he had to take part in it. For the show, Radit ended up playing the guitar. That performance and his guitar playing eventually led him to writing a novel and songs for his band, Timun Jelita. At first, Radit only wanted to write songs, but since people mostly know him as a writer, he decided to write a novel called Timun Jelita as a way to introduce the songs he had made.


Here Comes the Review!

Timun Jelita — The story has a simple premise and is told over 171 pages. It’s about a freelance accountant named Timun. One day, he’s reminded of an old hobby when he sees his dad’s Fender Mustang guitar. Suddenly, the urge to get back into playing in a band hits him—especially since he already has a bunch of songs he wrote a long time ago. So, after deciding to give it another shot, he calls up his high school friends to start a band. Unfortunately, none of them are available to make it happen.

Just when he’s about to give up on the idea, Timun meets his much younger sister, Jelita. That’s where the story of forming the band Timun Jelita begins. At first, Jelita doesn’t agree to join the band because of some past trauma, but Timun manages to understand her and eventually convinces her. From small performances to trying to put on their own showcase, Timun Jelita starts their journey from there.

But did the band Timun Jelita actually manage to pull off a showcase?


Inside Nora’s Mind

The story is great—it shows that it’s never too late to chase after what you really want. Timun, who’s no longer young, manages to make his dream of starting a band come true with nothing but determination and his dad’s guitar. Jelita, who has her own past trauma, tries to move on and shows us what it really means to forgive. On top of that, there’s also a touching story about what true love really means, like the relationship between Timun and his wife, Putri.

Honestly, when I started reading the book, I had a bit of an expectation that it would be funny—like how Raditya Dika usually brings humor into his writing. But this novel isn’t meant to be a comedy, even though the author is a comedian. Also, to be honest, I was expecting more complex problems for the two main characters, Timun and Jelita. But again, this novel is intentionally kept light, so the plot feels pretty flat overall.

That said, this book is a good fit for anyone looking for a bit of motivation to do something they think is “too late” to start at their age. Plus, it’s only around 170 pages, so it’s totally doable to finish in a day.


A Star From Nora!

4/5 ⭐️





Comments